Pada Dinding Hampa Siklus Semesta

Pada Dinding Hampa Siklus Semesta
Sesaat melintasi senja merah menghitam..........

Share

Bookmark and Share

Laman

Senin, 25 Januari 2010

Fenomena-Fenomena Misterius Antariksa

 1. Tabrakan Antar Galaksi

Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun. Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist



2. Quasar

Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979. Credit: NASA-MSFC.


3. Materi Gelap (Dark Matter)

Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini. Credit: Andrey Kravtsov.


4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)

Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini. Credit: Henze/NASA.


5. Energi Vakum

Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta. Credit: NASA-JSC-ES&IA.


6. Mini Black Hole

Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda. Credit: NASA-MSFC.


7. Neutrino

Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison.


8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)

Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi. Credit: ESO.


9. Radiasi Kosmik Latarbelakang

Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius). Credit: NASA/WMAP Science Team.


10. Antimateri

Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa, saat ini telah menggabungkan mesin dengan unsur antimateri. Credit: Penn State U. /NASA-MSFC.


Melihat berbagai fenomena tersebut, akan kembali mengingatkan, betapa kecilnya kita di alam ini. Hanya bagaikan butiran debu di tengah padang pasir.
Hal ini benar-benar mengusik rasa keingintahuan saya untuk menelusuri lebih jauh..  Masih teramat banyak misteri untuk dipecahkan...
Mampukah manusia menjelajahinya..?
Seandainya bisa, kapankah dapat terwujud..?...........##
Mari kita serahkan pada sejarah yang masih terus berjalan untuk menjawabnya......
Atau mungkin anda bisa...!!?
[mg/*****] 

Sumber : http://www.space.com/

Minggu, 24 Januari 2010

Meretas Jejak Reformasi

"REFORMASI..!!" Masih ingatkah kita pada gaung yang menggema di seantero Indonesia beberapa tahun silam. Sebuah dentuman kekecewaan anak-anak negeri terhadap bengkoknya tonggak-tonggak demokrasi. Baru tempo hari lalu menyembulkan kepala' awal hari masehi 2010. ini berarti sudah sekitar 12 tahun lamanya sejak issue keramat "Reformasi" mulai digulirkan serta diagung-agungkan. Tidak terasa dalam satu dasawarsa ini sudah empat kali tampuk kepemimpinan negeri silih berganti. Tokoh-tokoh serta elite-elite politik andalan pertiwi sudah unjuk gigi. Satu-persatu naik ke atas pentas untuk sekedar melemparkan senyum atau hanya mengumbar janji. Entah kapan akan terpenuhi...?

Rakyat Indonesia masih terus berharap akan sebuah perubahan dalam tatatan kehidupan sosial, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Yang pada akhirnya ditujukan untuk menciptakan kesejahteraan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Toto, Tentrem, Kertoraharjo, Adil, Makmur, Aman dan Sejahtera. Kira-kira demikianlah salah satu tujuan besar diantara tujuan besar lain atas digulirkannya issue reformasi tersebut. Setiap kelompok ataupun individu memiliki imaji serta perspektif yang berbeda terhadap apa yang sebenarnya menjadi tujuan dari reformasi. Hal ini sangatlah relatif, tergantung kondisi serta realita yang dihadapi masing-masing. Atas dasar keadaan yang serba relatif itu, maka akan menjadi makin sulit untuk mendefinisikan objectif serta sasaran yang hakiki dari proses reformasi yang sedang dijalani. Hanya sekelumit serpihan-serpihannya saja yang saat ini dapat terdefinisikan. Itu pun masih terbatas oleh sejumlah asumsi-asumsi yang melekat di dalamnya.

Jika kita mau berkaca, marilah kita bertanya kepada diri kita masing-masing... Apakah kita telah melaksanakan reformasi dengan sungguh-sungguh? Jangan-jangan kita sendiri justru tidak mengerti apa sesungguhnya yang di maksud dengan "reformasi" itu. Penataan kembali!! apanya yang harus ditata kembali? Kehidupan demokrasi!! Sistem ketatanegaraan!! Perekonomian!! Politik!! Hukum!! Pendidikan!! Birokrasi!! atau apa?? Lalu dari mana itu semua harus dimulai? Dari langitkah...!? Kemudian, setelah kita tahu, harus dimulai dari mana? Bagaimana cara menjalankannya? begitulah seterusnya akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang tiada habisnya.
Sungguh ironis memang. Kita sering kali terjebak oleh dogma-dogma puitis dari para politikus yang notabene katanya "lokomotif penggerak reformasi". Tetapi ironisnya, justru sebenarnya mungkin banyak diantara mereka yang senang bermain di keruhnya "air bungan gorong-gorong kota". Di kubangan lumpur hitam pekat kekuasaan. Tempat persembunyian tikus, kecoak dan lintah (mereka ini identik dengan para koruptor dan manipulator)
Namun kini tak perlu lagi kita saling tunjuk dan saling menyalahkan. Karena baik secara langsung maupun tidak lansung, kadang kita sendiri turut menyuburkan benih-benih korupsi serta penyimpangan lainnya. Contoh paling sederhana adalah dengan membiarkan adanya praktek suap-menyuap. Bahkan mungkin hal ini sudah menjadi wajar dan lumrah untuk dilakukan dalam keseharian. Jadi pada hakekatnya keterpurukan negeri ini merupakan akumulasi dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan secara massive, berjamaah dan dalam kurun waktu yang relatif panjang.  Beranikah tiap-tiap diri kita untuk mengakuinya..? "Its up to you, kawan...!"

Tidak ada platform serta struktur yang kuat dan jelas di dalam reformasi itu sendiri. Yak!! reformasi yang sedang kita jalani sekarang ini. Itikad baik dari reformasi sudah banyak ternodai oleh oknum-oknum birokrat.. rat..rat.. yang mengaku-aku reformis sejati, agen-agen perubahan. Omong besar kanan-kiri, tetapi sebenarnya... yah tau sendirilah,,, mungkin mirip dengan serigala berbulu domba kali  ya.!? Ups..!! Jangan-jangan kita termasuk salah satu dari mereka...!! hahahhaha.. Semoga tidak..!!

Aktualisasi "Reformasi" yang telah terjadi sampai detik ini lebih banyak bersifat simbolik dan semu. Salah satu momentum terpenting dalam proses bergulirnya reformasi adalah jatuhnya pemerintahan Orde Baru yang ditandai dengan turunnya Soeharto dari jabatan Presiden (baca:Raja Diraja). Hal ini bukanlah puncak keberhasilan reformasi, melainkan hanyalah sebagai sinyal penanda dimulainya era reformasi yang sesungguhnya. "The Real Battle".
Reformasi yang sesungguhnya adalah pergulatan dalam kehidupan keseharian setiap individu, dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jikalau kita boleh berandai-andai, momen keruntuhan rezim Orde  Baru dapat diandaikan layaknya dentuman suara gong atau bel dalam sebuah pertandingan tinju. Tanda dimulainya suatu pertarungan. Yang memukul bel adalah sang juri, sedangkan yang harus bertarung sekuat tenaga justru adalah para petinju. Begitu juga halnya dengan gaung reformasi yang saat ini mulai memudar. Kita-kita inilah sebagai anak-anak bangsa yang seharusnya dapat menjadi petinju, petarung-petarung yang siap bertempur habis-habisan untuk mencapai kemenangan melawan segala bentuk ketidakadilan, kebodohan, kemiskinan dan kemerosotan moral.
Berbicara masalah moral, kita sebagai manusia memang tidak akan pernah luput dari kesalahan. Kita bukanlah orang-orang suci seperti para Nabi. Tetapi yang menjadi point pentingnya adalah bagaimana kita menyikapi segala kesalahan yang pernah terjadi sehinggga menciptakan resolusi yang menghasilkan tindakan nyata yang pada akhirnya akan berbuah pada perbaikan-perbaikan di masa depan.

Wahai saudara-saudaraku sebangsa setanah air, kitalah tiang pancang reformasi. Bukan saatnya lagi kita berkeluh-kesah, mengumbar kekecewaan kesana-kemari. Menyalahkan serta menunjuk-nunjuk pihak lain sebagai penyebab dan biang keladi. Namun di lain sisi kita masih berdiam diri. Memang terkadang kita masih membutuhkan saluran serta target untuk mengekspresikan dan mengungkapkan kekecewaan. Tetapi bukan hanya itu, saudaraku.. bukan hanya menunggu saja, kawan. Bukan pula omong kosong belaka, omong besar tanpa makna. Sudah saatnya kita bergegas berdiri, berjalan kemudian berlari untuk mengejar cita-cita Ibu Pertiwi. Menjaga dan membangun Nusantara Sejati.
Berat memang, tetapi itulah resiko yang harus kita sadari, konsekuensi logis dari jalan reformasi yang telah kita pilih. Sebagai warga negara yang masih awam terhadap kehidupan berpolitik dan kenegaraan, saya yakin tiap-tiap kita sesungguhnya mampu untuk berbuat dan mengaktualisasikannya dengan tindakan-tindakan nyata sesuai dengan peran dan posisi kita masing-masing.

Para Petani, teruslah bercocok tanam, wahai lembu bantulah pak tani membajak!
Para Nelayan teruslah melaut, wahai angin tiuplah layar mereka menuju permadani biru nan luas!
Para Penggali Jalan teruslah mencangkul, wahai batu, lunakkanlah tubuh kalian!
Para Guru teruslah mengajar dan mendidik, wahai ilmu, sebarkanlah benih-benih kebajikan!
Para Tentara tetaplah siaga, wahai topi baja, lindungilah mereka dari marabahaya!
Para Mahasiswa teruslah belajar dan berjuang, wahai idealisme, mantapkanlah langkah mereka!
Para Buruh, tetaplah giat bekerja, wahai mentari redupkanlah sedikit terikmu!
Para Penyair teruslah berpuisi, wahai pena gerakkanlah jemari mereka!
Para Seniman teruslah berekspresi dan berkarya, wahai keindahan, tersenyumlah!
Para Cendikia teruslah berfikir, wahai jiwa, jernihkanlah imaji tuk munculkan ide-ide penuh inovasi!
Para Ulama, Para Rohaniawan teruskanlah berdakwah dan berdoa! Ohh Tuhan Kabulkanlah..!

Marilah semua anak-anak pertiwi, marilah berjabat dan bergandengan tanggan, memberi teladan kepada para pemimpin dan penguasa negeri untuk segera bangun dari mimpi...menuju hidup yang penuh arti... hidup mandiri.

Saatnya kini melanjutkan perjalanan
Menapaki kembali jalan titian Reformasi...
Atau..
Bila memang telah bosan...
Jua bosan, serta muak....
Mau tak mau.....
Kita retas jalan lain...

Jalan "REVOLUSI"..... !!!

Dan....
Mereka pun memekik dalam kebisuan:
"Merdeka atau Mati" !!
"Merdeka untuk kedaulatan yang hakiki..."
"Mati untuk menyusul 'Nurani' yang telah mendahului.."
Atau'.....
"Selamanya hanya diam, menjadi patung penghias taman.."
"Hingga lumut perlahan lebur melumat.."

Salam Damai,
Muhamad Gunawan Priadi.
12 Januari 2010 - 01:03 WIB

Kamis, 21 Januari 2010

Antara Pemberani dan Pengecut

Mereka berlari...
Melintasi lubang-lubang aspal yang berkerikil
Berjejal-jejal kaki berdebu tanpa sepatu
Beriringan langkah-langkah yang makin lelah

Mereka masih terus berlari
Tak peduli lagi mentari telah sembunyi
Tak mau tau berapa hari yang telah berganti
Berapa lama lagi akan berhenti...
Mereka tetap berlari...

Mereka Berlari.....