Pada Dinding Hampa Siklus Semesta

Pada Dinding Hampa Siklus Semesta
Sesaat melintasi senja merah menghitam..........

Share

Bookmark and Share

Laman

Senin, 21 Mei 2012

Simpang Lurus Jejak Berbalik



Lingkaran…..
Simbol Keabadian…..

Sebuah titik tunggal berkembang tak berbatas…..
Titik-titik lain setelahnya  menampakkan bentukmu demikian…..
Radius (~) menyeimbangkannya…..
Kelilingmu menjadikan batas-batas nyata dunia…..

Kau tak memiliki sisi…..
Karena kau sendirilah sang sisi…..
Hanya cuma sekali kulihat kau berawal…..
Aku tau pasti hal itu…..
Dan di sanalah tempatmu berakhir…..

Ketika sesaat ku berpaling…..
Maka saat itu kau akan berputar memendar…..
Biaslah sudah awal dan akhirmu…..
Setiap wujud tampakmu terlihat menjadi awal dan akhir…..
Tak peduli dari arah mana ku memandang…..

Ruang sempit kau sisakan di dalam lingkup…..
Kasong kau tinggalkan di luar bagai hayal…..
Semu, namun ada…..
Hanya sekali-kali saja melintas kasat…..

Saat ini hanya sebagian kurangkaikan…..
Sedikit kata memaknakan…..
Walaupun kekendak tak puas  ingin mengungkapkan…..
”Apalah daya…..!?”
Karena ku pernah berpaling…..
Hingga lingkarmu telah berputar memendar…..
Yang ku tahu hanyalah adanya awal dan akhir…..
Tak tau akurat di mana letaknya…..

Tekadku terus mengalir…..
Suatu saat akan ku ukir…..
Bias-bias  yang takkan pernah jelas…..
Terkecuali hanya sekali…..

“Bersambung”………………


Muhamad Gunawan Priadi

19 Desember 2005